;
Showing posts with label PERLU ANDA KETAHUI. Show all posts
Showing posts with label PERLU ANDA KETAHUI. Show all posts

Thursday, 28 March 2013

Makhluk Ajaib dalam Kitab Imam al Qazwini

Thursday, 28 March 2013

Imam Zakariya al-Qazwini atau  Zakariya ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Yahya al-Qazwini, adalah seorang ahli Fisika, Geografi, Astronomi serta Kosmologi. Beliau dilahirkan di Kota Qazwin Persia, pada tahun 1203 M.

Melalui bukunya yang berjudul Aja’ib al-makhluqat wa Gharaib al-Mawjudat, beliau bercerita tentang keberadaan makhluk-makhluk unik.

Makhluk-makhluk tersebut antara lain :

1. Ya’juj Ma’juj.
ﻳﺎﺟﻮﺝ ﻭﻣﺄﺟﻮﺝ ﻭﻫﻢ ﺃﻣﻢ ﻻﻳﺤﺼﻴﻬﻢ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻃﻮﻝ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﻧﺼﻒ ﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﻟﻬﻢ ﺃﻧﻴﺎﺏ ﻛﻤﺎ ﻟﻠﺴﺒﺎﻉ
ﻭﻣﺨﺎﻟﻴﺐ ﻣﻜﺎﻥ ﺍﻷﻇﻔﺎﺭ ﻭﻫﻠﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺸﻌﺮ


Mereka adalah umat yang tidak bisa dihitung jumlahnya, kecuali Allah Ta’ala. Tinggi mereka adalah separuh tinggi seorang pria, mereka memiliki taring sebagaimana taring binatang buas, cakar di kuku-kuku mereka, dan berbulu lebat.

2. Kaum di salah satu gunung dekat tempat yang tutup oleh Dzul Qornain.

ﺃﻣﺔ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺠﺒﺎﻝ ﺑﻘﺮﺏ ﺳﺪ ﺍﻹﺳﻜﻨﺪﺭ ﻗﺼﺎﺭ ﺍﻟﻘﺪﻭﺩ ﻋﺮﺍﺽ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ ﺳﻮﺩ ﺍﻟﺠﻠﻮﺩ ﻓﻴﻬﺎ ﻧﻘﻂ ﺑﻴﺾ ﻭﺻﻔﺮ
ﻃﻮﻝ ﻛﻞ ﺍﺣﺪ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﺷﺒﺎﺭ ﻳﺘﻮﺣﺸﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻼﺋﻖ ﻭﻳﺘﺴﻠﻘﻮﻥ ﺍﻷﺷﺠﺎﺭ
Berpostur pendek berwajah lebar dan berkulit hitam yang terdapat bintik-bintik putih atau kuning, tinggi mereka adalah 5 jengkal, mereka suka memangsa makhluk hidup dan memanjat pepohonan.

3. Kaum di kepulauan benua afrika berbentuk seperti manusia.

ﺍﻣﺔ ﺑﺠﺰﻳﺮﺓ ﺍﻟﺰﻧﺞ ﻋﻠﻰ ﺻﻮﺭﺓ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻳﺘﻜﻠﻤﻮﻥ ﺑﻜﻼﻡ ﻻﻳﻔﻬﻢ ﻭﻳﺄﻛﻠﻮﻥ ﻭﻳﺸﺮﺑﻮﻥ ﻛﺎﻻﻧﺴﺎﻥ ﻭﻟﻬﻢ ﺃﺟﻨﺤﺔ
ﻳﻄﻴﺮﻭﻥ ﺑﻬﺎ ﻭﻫﻢ ﺑﻴﺾ ﺳﻮﺩ ﻭﺧﻀﺮ
Berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti, mereka makan dan minum layaknya manusia, mereka juga memiliki sayap untuk terbang, warna kulit mereka ada yang putih, hitam, dan hijau

4. Kaum disebagian jazirah bahr.

ﺍﻣﺔ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺟﺰﺍﺋﺮ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻭﺟﻮﻫﻬﻢ ﻛﻮﺟﻮﻩ ﺍﻟﻜﻼﺏ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺃﺑﺪﺍﻧﻬﻢ ﻛﺒﺪﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻳﺘﻘﻮﺗﻮﻥ ﺑﺜﻤﺎﺭ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺠﺰﻳﺮﺓ
ﻓﺈﻥ ﻭﺟﺪﻭﺍ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﺍﻛﻠﻮﻩ
Wajah mereka seperti anjing tubuh mereka seperti manusia, mereka memakan buah-buahan di pulau tersebut, namun apabila mereka menemukan hewan maka mereka akan memakannya

5. Kaum berkepala manusia dan berbadan ular

ﺃﻣﺔ ﺭﺅﻭﺳﻬﺎ ﺭﺅﻭﺱ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺃﺑﺪﺍﻧﻬﺎ ﺍﺑﺪﺍﻥ ﺍﻟﺤﻴﺎﺕ
6. Kaum di jazirah Romini

ﺃﻣﻮ ﺑﺠﺰﻳﺮﺓ ﺍﻟﺮﺍﻣﻨﻲ ﻋﺮﺍﺓ ﻻﻳﻔﻬﻢ ﻛﻼﻣﻬﻢ ﻭﻫﻮ ﺷﺒﻴﻪ ﺑﺎﻟﺼﻐﻴﺮ ﻃﻮﻝ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﺒﺎﺭ ﻭﻟﻬﻢ ﺷﻌﻮﺭ ﻭﺯﻏﺐ
ﺃﺣﻤﺮ
Mereka hidup telanjang dan berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti, mereka menyerupai anak kecil dengan tinggi badan 4 jengkal, berbulu tebal dan tipis yang berwarna merah

7. Bangsa seperti Kera

ﺃﻣﺔ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﺎ ﺍﻟﻨﺴﻨﺎﺱ ﻷﺣﺪﻫﻢ ﻧﺼﻒ ﺭﺃﺱ ﻭﻧﺼﻒ ﺑﺪﻥ ﻭﻳﺪ ﻭﺭﺟﻞ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻛﺄﻧﻪ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻗﺪ ﻧﺼﻔﻴﻦ ﻳﻘﻔﺰ ﻗﻔﺰﺍ
ﻭﺃﻧﻪ ﻳﻮﺟﺪ ﻓﻲ ﻏﻴﺎﺽ ﺃﺭﺽ ﺍﻟﻴﻤﻦ ﻭﻫﻮ ﻧﺎﻃﻖ
Mereka setengah manusia – setengah kera, bisa berbicara, berjalan melompat-lompat, terdapat di dataran subur tanah Yaman.

Tentu kita bertanya-tanya…

    Apakah makhluk-makhluk ajaib, yang diceritakan Imam Zakariya al-Qazwini ini, pernah hidup di bumi ?

    Atau mungkin, yang beliau tulis, hanya merupakan kisah fiksi ?

Untuk menjawab semua itu, sudah seharusnya didasarkan kepada penelitian ilmiah.

Sebab tidak menutup kemungkinan, apa yang diungkapkan oleh Imam Qazwini, merupakan hasil pengamatannya terhadap makhluk-makhluk yang berada diluar dimensi manusia, yang lebih dikenal sebagai makhluk jenis Jin.

WaLlahu a’lamu bishshawab
http://kanzunqalam.wordpress.com/author/kanzunqalam/

SEGARKAN MATA - 00:44

Wednesday, 27 March 2013

Pesawat Tempur Di Atas Ka'bah

Wednesday, 27 March 2013


Dan Kami kirim kepada mereka burung ababil. Melontari mereka dengan butiran batu kecil panas. Yang menjadikan tubuh mereka berlubang-lubang seperti daun di makan ulat.
(Q.S. Al Fiil [105]:3-5)

Surat Al Fiil atau Alam Taro di atas menceritakan kisan tentara bergajah yang menyerang Kota Mekah di tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. Dalam kitab At-Tafsirul Kabir karya Fahru Razy dijelaskan, nama pemimpin pasukan itu adalah abrahah bin as- Shabah al-Ashrami, raja Yaman. Tujuannya ingin meruntuhkan Ka'bah lalu mengalihkan peribadatan haji orang-orang arab ke kuil besar bernama al-Qulays yang baru di bangunnya di kota San'a. Tafsir itu juga secara detail menyebutkan bahwa 9 atau 12 ekor gajah yang ikut serta dalam penyerangan, yang terbesar bernama Mahmud. Namun, rencana itu gagal karena datangnya burung-burung yang melempari pasukan tersebut dengan batu-batu kecil sampai binasa.


        Peristiwa ganjil ini pasti benar-benar terjadi. Terbukti, ketika surat ini diturunkan di mekah, tidak ada satu pun orang kafir Quraisy yang membantahnya. Padahal, mereka banyak mendustakan ayat-ayat yang lain. Nah, yang menarik adalah uraian detail mengenai bentuk burung ababil, lemparan batu kecil, dan akibatnya pada tubuh gajah maupun Pasukan Abrahah. Misalnya dalam bentuk Tafsir Majma'ul Bayan karya Ibnul Hasan at-Tabrisi di gambarkan bahwa burung itu datang berbondong-bondong dari laut, warnanya ada yang hitam, putih, dan hijau.

        Setiap burung membawa tiga batu, satu digigit dengan paruhnya, dua digenggam masing-masing kakinya. Mereka melempari pasukan bergajah yang mau meruntuhkan Ka'bah itu. Yang kena batu dari arah kepala, akan tembus keluar dari duburnya. Kalau kena dari depan, batu itu keluar dari punggung. Akibatnya, tubuh gajah dan orang-orang itu berlubang seperti daun yang dimakan ulat. Kalau kita renungkan sejenak, bukankah itu gambaran dan luka-luka akibat tembakan peluru yang mampu menembus dan mengoyak-ngoyak tubuh?

        Juga gambaran tentang cara burung membawa batu tadi mengingatkan pada bentuk pesawat tempur yang aerodinamis mirip burung seperti F-15 atau Sukhoi SU-29. Pesawat itu membawa beberapa peluru kendali di bawah sayap dan moncong senapan mesin di bawah Cockpit-nya. Tentunya, orang Arab Mekah tahun 570 M yang melihat benda-benda terbang pada waktu itu hanya mengerti bahwa itu adalah burung. Demikian juga Allah menyebutnya dengan kata Thairan abaabil, supaya mudah dipahami umat waktu itu.

        Semua uraian tentang burung ababil dalam kitab-kitab tafsir juga tidak berasal dari Rasulullah Saw. Jadi, derajatnya pun hanya sebagai kisah, bukan dalil qath'iy yang tidak boleh dibantah. Kalau toh memang ababil adalah burung yang berterbangan, bagaimana mungkin orang Arab waktu itu bisa melihat batu kerikil panas yang kecil digigit di paruhnya dan dua lagi digenggam pada cakarnya? Lagi pula, konon peristiwa itu terjadi di lembah sunyi yang bernama Wadi Muhassir antara Mina dan Muzdalifah, siapa yang menyaksikan secara mendetail?

        Mungkin saja itu hanya imajinasi pada periwayat saat itu. Maka seharusnya imajinasi mutakhir pun diboleh kan selama tidak menyangkut masalah akidah. Tidak mustahil bahwa barangkali yang dimaksud ababil adalah satu skuadron pesawat tempur milik negara Islam abad ke-21 ini. Lantas, bagaimana bisa masuk ke dalam peristiwa itu? Teori lompatan waktu sudah semakin mendekati kenyataan. Al Qur'an banyak mengungkapkan perjalanan antarwaktu, tentang telativitas waktu. Kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. shalat bersama nabi-nabi terdahulu, merupakan perjalanan ke masa lampau. Mungkin saja serombongan pesawat tempur Muslim tadi sedang terbang berpatroli, lalu terjebak dalam pusaran angin di atas Laut Merah, yang ternyata adalah lorong waktu?

        Mereka terbawa mundur ke abad ke-6 M di atas jazirah Arabia dan melihat ada sepasukan tentara bergajah akan menyerang Ka'bah. Bisa jadi pilot-pilot muslim itu hafal Surat Al Fiil sehingga mereka tahu niat buruk pasukan darat itu, lalu secara refleks menembaki gencar dari udara. Jadi mungkin merekalah burung-burung ababil yang dikirim Allah menjadi pelaku peristiwa mukjizat.

        Uraian dalam kitab-kitab tafsir pun sudah mirip. Mereka bisa disebut dikirim Allah karena sebagai pilot yang beriman pasti akan membela Ka'bah. Bagaimana nasib mereka kemudian? Apakah bisa kembali ke abad sekarang? Tampaknya tidak. Mereka terjebak di masa lalu, kehabisan bahan bakar dan lenyap dari sejarah. Maka kisah di selamatkannya Ka'bah oleh burung-burung ababil yang di kirim Allah akan tetap menjadi misteri. Barangkali kelak bila mesin waktu sudah ditemukan, kita bisa mundur ke tahun 570 M dan melihat sendiri peristiwa pasukan gajah di Mekah, apakah burung atau pesawat tempur.
"Wallaahu a'lam"

Sumber : Buku Mukjizat Sains Dalam Al-Qur'an

SEGARKAN MATA - 17:42

Bagaimana Firaun Membangun Piramida?

piramida mesir
Sudah sekian lama para saintis kebingungan tentang bagaimana sebuah piramid yang merupakan salah satu bangunan ajaib di dunia ini dibina. Terdapat pelbagai teori yang dikemukakan untuk mengetahui teknologi yang digunakan dalam pembangunan piramid ini kerana teknologi untuk mengangkat batu-batuan besar yang beratnya mencapai ribuan kilogram ke puncak bangunan belum memungkinkan di zamannya. Apakah rahasia di sebalik pembangunan piramid ini?

Harian Amerika Times edisi 1 Disember 2006, telah menyiarkan satu berita saintifis yang mengabarkan bahwa Firaun telah menggunakan tanah liat untuk membangun piramid. Menurut kajian tersebut, disebutkan bahawa batu yang digunakan untuk membuat piramid adalah dari tanah liat yang dipanaskan sehingga membentuk batuan keras yang sukar dibedakan dengan batu asalnya.
Al-Quran Telahpun Mempunyai informasi :

Jika dikaji lebih mendalam, ternyata Al-Quran telah menjelaskan perkara ini 1400 tahun silam sebelum kajian saintifik dijalankan. Perhatikan sebuah ayat Al Quran yang berikut:

    وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

    “Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku TANAH LIAT kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahawa Dia dari orang-orang pendusta.” (Al-Qasas: 38)

Para saintis mengatakan bahawa Firaun mahir di dalam bidang ilmu kimia dalam memproses tanah liat sehingga menjadi batu. Teknik yang mereka gunakan adalah sangat misteri jika dilihat dari spesifikasi  batu yang mereka tinggalkan.

Profesor Gilles Hug, dan Dr. Michel Barsoum menegaskan bahawa Piramid yang paling besar di Giza, dibuat dari dua jenis batuan yang terdiri dari batu asli dan batu-batu yang dibuat secara manual hasil dari olahan tanah liat.
Gilles Hug (duduk kiri) dan Dr. Michel Barsoum (berdiri)
Artikel kajian yang diterbitkan oleh majalah “Journal of the American Ceramic Society” menegaskan bahawa Firaun menggunakan tanah jenis slurry untuk membina monumen yang tinggi, termasuk piramid. Kerana tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sebaliknya pada dasar piramid, Firaun menggunakan batu asli.

Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur yang dipanaskan dengan  air garam dan ini akan menghasilkan  terbentuknya campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan ke dalam tempat yang disediakan di dinding piramid. Ringkasnya lumpur yang sudah diaduk mengikut ukuran yang dikehendaki tersebut dibakar, lalu diletakkan di tempat yang sudah disediakan di dinding piramid.
Profesor Davidovits
Profesor Davidovits telah mengambil sampel batu piramid yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut. Hasilnya, Davidovits menegaskan bahawa batu itu diperbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu untuk membedakan antara batu alam dengan batu buatan manusia.

Sebelumnya, seorang saintis Belgium, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari pembuatan batu besar di puncak-puncak piramid. Guy Demortier berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan penyelidikan dan kajian, sekarang barulah saya yakin bahwa piramid yang terletak di Mesir diperbuat dengan menggunakan tanah liat.”
Piramid Bosnia

Penemuan oleh Dr Perancis Joseph Davidovits ini adalah hasil kajian yang memakan masa kira-kira dua puluh tahun. Sebuah kajian yang begitu lama terhadap piramid Bosnia, “Piramid Matahari” dan menjelaskan bahawa batu-batunya diperbuat dari tanah liat. Ini memperkuatkan lagi bahawa kaedah ini tersebar luas di masa lalu.
Gambar di atas menunjukkan kaedah tuangan batu berasal dari tanah liat telah dikenali sejak ribuan tahun yang lalu dalam teknologi yang berbeda baik Roma ataupun Firaun.

Bukti-bukti dari kajian menunjukkan kepada kita semua bahwa bangunan bangunan raksasa, patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemui dalam teknologi canggih zaman dahulu, juga dibuat dari tanah liat. Al-Quran adalah kitab pertama yang menjelaskan rahsia bangunan piramid, bukan para Ilmuwan Amerika, maupun Perancis.

Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pernah pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramid, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa hidupnya Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satu pun di muka bumi ini pada masa itu yang mengetahui tentang rahasia piramid. Sebelum ini, para saintis tidak pasti bahawa Firaun menggunakan tanah liat yang dipanaskan untuk membina monumen tinggi kecuali beberapa tahun kebelakangan ini.

Ajaib, 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad saw, beratus tahun selepas berakhirnya Dinasti Firaun memberitahu bahwa Firaun membina monumen yang kini dikenali sebagai Piramid menggunakan tanah liat.

Kenyataan ini sangat jelas dan kuat untuk membuktikan bahawa Nabi Muhammad saw tidaklah berbicara mengikut hawa nafsunya melainkan petunjuk dari Allah swt yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa. Dan Dia pula yang memberitahu kepada Nabi terakhir-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya di kemudian hari.

Source: Majalah Biar Betul

SEGARKAN MATA - 17:27

Lubang Cacing di Langit

 “Dia yang mencipta tujuh langit berlapis-lapis, Tidak engkau lihat pada ciptaan Allah suatu cacat pun, pandanglah lagi, adakah kau lihat ada retak di sana ? Lalu ulangi pandanglah sekali lagi, niscaya pandanganmu akan tunduk takluk. ” [Al Mulk 67:3-4]

Ayat di atas biasanya ditafsirkan sebagai ajaran bagi manusia agar tunduk memandangi kehebatan langit ciptaan Allah swt yang mulus tanpa cacat. Sebetulnya, tidak perlu bagi Allah swt menyuruh kita memperhatikan langit sampai dua kali agar kita kagum tertuntunduk akan kehebatan ciptaan-Nya. Sekali menatap langit di malam hari sudah cukup mampu mencekam jiwa dan bisa membuat manusia
merasakan kekerdilan dirinya karena luasnya alam semesta. Kita seharusnya penasaran membaca ayat di atas. Pasti ada sesuatu di balik peirntah Allah untuk ‘dua kali mencari retak di langit’. Ahli tafsir lama hanya mengartikan bahwa retak di langit itu mustahil, karena ciptaan Allah pasti sempurna. Tapi betulkah retak itu suatu kegagalan ? Bagaimana dengan retak yang disengaja oleh Allah ?

Lubang Hitam (black hole) merupakan tempat di ruang angkasa yang menyedot segala sesuatu di dekatnya, cahaya dan radiasi tidak bisa memancar ke luar, sehingga gelap tak terlihat. Bitang yang berukuran 10 kali massa matahari bila runtuh akan menjadi lubang hitam yang sangat padat dengan radius 3 km. Menurut Stephen Hawking, lubang-lubang hitam sebesar ujung jarum tersebar di penjuru alam ini. Sedangkan di pusat-pusat galaksi ada lubang hitam super-masif berukuran sejuta massa matahari yang dengan dahsyat menyedot apa pun di sekitarnya. Teori ‘General Relativity’, Einstein mengharuskan adanya suatu tempat yang merupakan kebalikannya, dengan persamaan akar kuadrat negatif, yakni disebut Lubang Putih (white hole), dimana segala sesuatu dimuntahkan keluar. Lokasinya tidak di alam semesta yang kita diami ini tetapi di dalam kembarannya (paralel universe).

Fenomena alam kembar diisyaratkan dalam ayat, ‘Alhamdulillahi robbil ‘alamin’, yang berarti ‘Segala puji bagi Allah swt, Tuhan seluruh alam’. Menurut Karl Schwarzchild, pakar astrofisika, lubang hitam dan lubang putih bisa terhubung oleh lorong yang disebut Lubang Cacing (worm hole). Sebagaimana yang terjadi di dasar lubang hitam, di lubang cacing hukum-hukum fisika juga tidak berlaku, ruang dan waktu bertukar tempat dan akhirnya melebur dalam kesatuan singularitas. Akibatnya jarak dan waktu berhenti bila diukur dengan ukuran bumi. Walaupun sudah ada pesawat secepat cahaya, perjalanan ke pelosok-pelosok alam semesta tidak bisa terlaksana, karena jaraknya bisa ribuan bahkan jutaan tahun cahaya. Artinya, umur manusia terlalu pendek untuk bisa sampai ke sana, apalagi untuk pulang ke bumi.

Tafsir lama bahwa ‘bouraq’ yang dinaiki rasulullah saw ketika Isra’ dan Mi’raj merupakan kendaraan berkecepatan cahaya, harus diralat, karena tidak akan cukup pulang pergi satu malam ke ujung langit dan sidratul muntaha. Harus ada teori lain. Barangkali teori lubang cacing merupakan terobosan yang memungkinkan manusia mencapai tujuan-tujuan maha jauh ke galaksi dan alam kembar tadi. Dengan waktu yang berhenti, ke manapun bisa sampai seketika melewati jalur retakan angkasa. Tafsir surat Al Mulk 67:3-4 di atas bisa diperkaya dengan pemahaman baru, yakni bahwa Allah bukan mengatakan langit indah diciptakan halus tanpa lubang dan retak, sebab ternyata lubang hitam putih dan lubang cacing bertaburan di sana. Tetapi Allah justru memberi isyarat bahwa di langit sengaja Dia ciptakan banyak retakan dan lubang, yang harus kita temukan, amati, dan teliti berulang-ulang hakikat dan manfaatnya. Wallahu a’lam.

SEGARKAN MATA - 15:24

Siang Terus Malam Terus

“Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"” [Al Qashash 28:71-72]


Dalam Al Quran, pergantian malam dan siang disebut sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah (Q.S Ali Imran 3:190). Saat peralihan dari malam ke siang dan sebaliknya, sengaja di tetapkan Allah menjadi waktu shalat, Maghrib dan Subuh. Seharusnya isyarat ini menggugah manusia untuk meneliti apa keistimewaan saat-saat tersebut. Yang tampak jelas yaitu terjadinya perubahan dari terang ke gelap dan sebaliknya. Juga terjadi perubahan temperatur secara signifikan dalam waktu yang relatif cepat. Pendinginan atau pemanasan yang berlangsung di setiap tempat di muka bumi ini seharusnya bisa dikonversi menjadi energi yang tidak ada habisnya, sehari dua kali, gratis. Sungguh Maha Pemurah Allah yang telah menyediakan sumber energi melimpah bagi manusia. Anehnya dalam surat Al Qashash 28:71-72, Allah swt menggugah kemapanan siklus rutin siang dan malam tadi. Dia mengajak kita berpikir alternatif, yakni mengenai fenomena malam terus-menerus dan siang terus-menerus.

Tafsir klasik seperti Al Jami’ul Bayan karya Imam At-Thabary dan Al Jami’ul Ahkan karya Imam Al-Qurthuby mengulas bahwa ayat tadi merupakan ajakan berpikir kepada orang-orang yang musyrik. Tujuannya agar mereka menyadari kekuasaan Allah yang memberi mereka terangnya siang untuk bekerja dan gelapnya malam untuk istirahat. Tafsir seperti itu mestinya masih bisa dikembangkan. Sebab ayat tadi rasanya tidak hanya ditujukan kepada orang musyrik saja. Kepada orang beriman, ayat tadi juga mengisyaratkan tentang gejala atau tempat terjadi malam terus menerus atau siang terus menerus. Dahulu hal itu memang belum diketahui oleh manusia. Tetapi kini terbukti bahwa di Kutub Utara dan Kutub Selatan ada tempat dimana malam dan siangnya berlangsung selama berbulan-bulan. Kemudian bila kelak manusia berhasil terbang ke planet Venus, dia akan mengalami fenomena ganjil; satu tahun di sana sama dengan 224 hari bumi, dan matahari terbit setiap 118 hari sekali, artinya dua kali setahun. Lantas di planet Merkurius, yang terdekat ke matahari, satu tahun disana hanya 88 hari bumi, dan matahari terbit setiap 170 hari, artinya hanya dua tahun sekali. Atau di planet terjauh, Pluto (menurut kesepakatan para ilmuwan antariksa baru-baru ini, pluto dianggap bukan sebuah planet), matahari tampak kecil sehingga malam dan siang hampir sama saja.

Jadi malam dan siang yang sangat panjang memang sudah terjadi. Bukan mustahil nantinya akan ditemukan benda angkasa lain yang mengitari matahari dengan cara seperti bulan mengitari bumi, yakni satu sisinya selalu menghadap ke matahari sedang sisi lainnya senantiasa membelakangi. Yang terjadi di satu sisi malam terus dan sisi lainnya siang terus. Subhanallah.

Bagaimana halnya di bumi ? Dalam buku ‘Ensyclopedia of the Future” diproyeksikan bahwa pada tahun 2017 teknologi pembuatan satelit solar reflektor akan disempurnakan. Satelit tadi akan ditempatkan pada orbit stasioner. Panel-panel besar yang dirakit di satelit itu akan memantulkan sinar matahari ke wilayah gelap di bumi. Persis seperti fungsi bulan purnama. Di tahun-tahun berikutnya, jumlah satelit solar reflektor akan semakin banyak, sheingga tidak ada lagi blank spot, dan setiap titik di seluruh permukaan bumi bisa disinari oleh cahaya pantulan matahari. Maka siang hari akan terjadi terus menerus selama 24 jam sehari. Tidak ada lagi malam gelap. Kegiatan yang memerlukan kegelapan malam harus dilakukan dalam ruangan kedap cahaya, atau di gua-gua dan bunker bawah tanah. Kalau dulu penerangan listrik harus dibayar, kelak sebaliknya kalau ingin gelap harus bayar. Tradisi dikotomis siang-terang-kerja dan malam-gelap-istirahat mungkin tidak berlaku lagi. Siang bisa terang bisa gelap, bisa kerja bisa istirahat. Malam bisa gelap bisa terang, bisa istirahat bisa kerja. Bergantung pada pilihan individu. Wallahu a’lam.

SEGARKAN MATA - 15:17

Monday, 25 March 2013

Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina.

Monday, 25 March 2013

Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.(Al-Maidah 82).

Ketika Al-Quran 14 abad yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita. Jika ’sekedar’ menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum mewakili
gambaran kebuasan mereka. Ada gambaran yang lebih buas dari hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya. Bahkan sang ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu memang membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing peliharaannya.

Gambaran lain tak kalah mengerikannya adalah saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya. Adakah kebiadabaan manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang kebengisan Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel.

Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang karakter Yahudi : ” (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya”). (Al-Anfal 56). Inilah fakta lain tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan penghianatan.

Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.” (QS Haj 40)

Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ karena mereka teguh memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan sejak setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di atas. Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis. Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.

Fakta 3 : Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120)

Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini, adalah karena adanya dukungan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina, adalah karena kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam. Dua negara besar ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘ pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- adalah salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi dukungan Amerika terhadap Israel.

Biasanya Amerika akan dengan mudah memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, berita hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.

Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…”(Al-Hasyr 11)

Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini saat umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Masih ingat bukan peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ?

Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.

Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet duapuluh tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan.

Hari ini pemerintah Mesir menjadi ‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim internasional. Begitu pula saat bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel. Tanpa sadar, nampaknya presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ saat Rasulullah SAW akan memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’ untuk menggambarkan sikap tersebut ?

Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi pemikiran dan gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.

Pada saat itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit” ( At-Taubah 38 )

Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan menginjak-injak negeri Islam karena merasa ‘aman’ dengan lemahnya semangat kaum muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina, hingga negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran, Sudan dan Suriah.

Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad. Negara-negara muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat ‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri karena sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.

Inilah kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini karena umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : ” Cinta dunia dan takut mati ” (HR Abu Daud)

Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS Al Ahzab 23).

Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa ’setia’ untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur. Hari ini tidak bisa dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.

SEGARKAN MATA - 11:56

HEBATNYA TOKEK BISA NEMPEL DI DINDING

Teman-teman, sering melihat tokek di rumah? Binatang mungil yang lebih gede sedikit daripada cicak. Kalau spiderman, temen-temen kenal kan?. Apa hubungannya hayoo tokek dengan Spiderman? hubungannya, sama-sama jago merayap!. Teman-teman yang suka nonton film spiderman, biasa melihat bagaimana sang jagoan merayap di atap tembok dengan tangan kosong. Kamu mungkin begitu terkagum-kagum dengan jagoan fiktif ini, tapi pernahkah teman-teman memperhatikan si mungil tokek yang nyatanya lebih jago daripada spiderman?. Apa dan bagaimana keistimewaan salah satu makluk mungil ciptaan Tuhan ini, yuk teman-teman kita simak bersama.
Kehebatan Daya Lekat Tokek

Tokek, dapat merayap dan menempel dimana saja, baik itu di permukaan yang basah, kering, ataupun yang paling licin sekalipun. Tokek tidak hanya bisa merayap di dinding tembok, tapi di permukaan kaca yang basah pun ia dapat merayap dengan lincah, tanpa takut tergelincir jatuh. Subhanallah ya teman-teman.

Teman-teman, tahukah kalian bahwa hewan-hewan yang bisa menempel di dinding memanfaatkan unsur air untuk menciptakan efek kapiler. Pemanfaatan air itu dapat menimbulkan daya rekat dari kaki hewan tersebut. Namun, hal tersebut ternyata tidak berlaku untuk tokek. Berdasarkan penemuan terbaru para ahli, mereka menemukan bahwa tokek memiliki kemampuan daya rekat kering (dry stickiness), maksudnya tokek tidak memanfaatkan air untuk menempel di dinding.

Berdasarkan penelitian, ditemukanlah berjuta-juta bulu-bulu halus di kaki seekor tokek, yang dinamakan setae. Bulu-bulu halus itulah yang memungkinkan tokek bergerak lincah di permukaan yang licin sekalipun.

Panjang setae sekitar 100 micrometer atau sama dengan lebar dua helai rambut manusia. Meski terhitung kecil, setae memiliki kemampuan yang luar biasa. Sehelai setae bisa mengangkat seekor semut lho!. Di ujung-ujung setiap helaian setae, terdapatnya sedikitnya 1.000 bantalan-bantalan kecil. Bantalan ‘ajaib’ itulah yang memungkinkan tokek dapat melekat erat di dinding yang licin.

Apa yang menyebabkan bantalan-bantalan tersebut begitu ampuh? Ternyata, pada bantalan tersebut terdapat miliaran molekul, “secara bersamaan atraksi molekul-molekul pada bantalan melahirkan sebuah gaya.” ungkap Kellar Autumn, seorang ahli biologi dari Lewis and Clark College, AS. Tenaga itulah, yang memungkinkan kekuatan melekat pada seekor tokek, yang disebut dengan kekuatan Van der Wall.

Kehebatan tokek dalam merayap dan melekat erat di dinding ini hanyalah salah satu contoh yang kemudian menimbulkan inspirasi bagi manusia untuk menirunya. Namun, tidak akan ada yang pernah bisa menandingi kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Setiap makhluk yang diciptakan-Nya, berada dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Setiap makhluk diciptakan dengan kemampuan dan tugas masing-masing yang unik dan luar biasa.

Dan katakanlah: “Segala Puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. An Naml, 27:93)(majalah Insight)


SEGARKAN MATA - 11:51

MENJAWAB TUDUHAN KESALAHAN AYAT ALQUR’AN TENTANG MADU

Lebah Madu
oleh Hanina Syahidah untuk ISLAM Bersatu Muallaf Berseru

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Berdasarkan ayat ini:
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS.An-Nahl:69)


Pertanyaan yg sering dipakai penganut agama tetangga sebelah biasanya:

1. Apa benar madu berasal dari perut lebah??

Jawaban:
Perhatikan gambar anatomi tubuh lebah berikut:

Dari Perut Lebah Itu Keluar Minuman Yang Bermacam-Macam Warnanya…

Dari illustrasi anatomi lebah diatas, kita dapat segera tahu bahwa meskipun madu dikeluarkan dari perut lebah (di dalam Al Qur’an disebutkan di Surat An Nahl Ayat 69 ”….Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya…”), namun ternyata madu ditempatkan di tempat khusus dalam perut lebah yang disebut perut madu (honey stomach, honey sac atau crop) yang terpisah dari perut besar lebah (large intestine atau stomach). Di dalam perut madu tersebutlah proses penguraian gula komplek (disakarida) diubah menjadi gula sederhana atau mono sakarida.

Sering terjadi kesalahpahaman oleh masyarakat bahwa madu adalah kotoran lebah karena berasal dari perut lebah. Madu bukanlah kotoran lebah meskipun dalam prosesnya melalui perut lebah. Honey sac yang berada di perut lebah sebenarnya lebih merupakan tempat penyimpanan khusus untuk madu selama perjalanan lebah pekerja dari tempat pengambilan nectar sampai ke sarangnya. Selanjutnya nectar yang mayoritas berupa gula disakarida dalam bentuk sukrosa mengalami proses fisika dan kimia sekaligus selama perjalanannya di perut lebah dan dilanjutkan di sarang lebah.

Nectar yang diambil dari bunga-bunga tanaman mengandung gula dan kadar air yang tinggi (sekitar 60%), untuk menjadi madu kadar air ini harus diturunkan secara significant menjadi sekitar 20 % atau bahkan lebih rendah lagi. Proses fisika penurunan kadar air ini mulai terjadi pada saat lebah menjulurkan lidahnya (proboscis) untuk memindahkan Madu sedikit demi sedikit dari dalam perut madu (honey sac) ke sarang lebah. Didalam sarang lebah kadar air terus diturunkan lebih lanjut dengan laju penurunan yang lebih tinggi melalui putaran sayap-sayap lebah yang terus menerus mensirkulasikan hawa hangat ke seluruh ruangan dalam sarang lebah.

Proses kimia dari nectar menjadi Madu terjadi di dalam perut lebah ketika enzym invertase mengubah sukrosa (disakarida) menjadi glukosa dan fruktosa yang keduanya merupakan monosakarida seperti ditunjukkan di ilustrasi di bawah:

Jadi tidak ada yg salah dengan pernyataan madu berasal dari perut lebah.

silahkan cek keilmiahannya di situs ini:http://www.miliardermelianature.com/artikel8.php

2. Apa benar Madu bisa menyembuhkan semua penyakit? Kok bertentangan dengan kenyataan ya, tidak semua penyakit bisa disembuhkan dengan madu

Jawaban:

Ayat diatas tidak mengatakan:
فِيهِ الشِفَاءَ لِلنَّاسِ

baca : “fiihi asy-syifaa linnaas” (dengan bentuk ma’rifat dengan kata syifaa yg ditulis dengan Asy-Syifaa), karena jika demikian maka maknanya madu itu mengobati segala penyakit manusia. Namun tidak demikian, yang dikatakan adalah: فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ baca : “fiihi syifaa’un linnaas” dengan bentuk nakirah, yang artinya bahwa madu itu memiliki faktor yang dapat menyembuhkan penyakit manusia, bukan semua penyakit.Untuk memahami ma’rifat & nasirah dalam ilmu nahwu sorof, maka harus bisa membaca huruf hijaiyah alias belajar ngaji dulu, bakalan ribet kalau mau menjelaskan hal serumit ini sama orang yg buta tulisan arab sama sekali, buat yg mau faham apa itu ma’rifat & nakirah silahkan buka link ini:

http://nahwusharaf.wordpress.com/terjemah-alfiyah-ibnu-malik/bab-nakirah-dan-marifat/

Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa didalam unsur madu terdapat obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pembahasannya tentu akan melebar jika seluruh penyakit yang dapat diobati dengan madu disebutkan semuanya. Berikut saya paparkan sebagian khasiat madu sebagai obat:

Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran, madu adalah “obat bagi manusia”.

Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Konferensi tersebut membahas pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Seorang dokter Rumania mengatakan bahwa ia mengujikan madu untuk pengobatan pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh total. Para dokter Polandia juga menyatakan dalam konferensi tersebut bahwa resin lebah dapat membantu penyembuhan banyak penyakit seperti wasir, masalah kulit, penyakit ginekologis, dan berbagai penyakit lainnya.

Contoh manfaat madu dalam dunia medis meliputi: menguatkan otot jantung, sehingga digunakan juga pada kasus nyeri dada akibat serangan jantung (angina pectoris) dan setelah operasi jantung; menangkal reaksi garam makanan, sehingga digunakan pada kasus tekanan darah tinggi; untuk masalah THT dan pernafasan, madu dapat meredakan hidung tersumbat, nyeri tenggorok termasuk tonsilitis, batuk, menghilangkan dahak; untuk pencernaan, madu digunakan dalam mengatasi gangguan pencernaan akibat kurangnya enzim pencernaan, madu juga dapat menyembuhkan luka (tukak) lambung dan usus 12 jari, menguatkan hati, menghancurkan batu empedu, terutama jika ditambah royal jelly dan bee pollen; madu juga baik untuk pasien neurosis seperti depresi ditandai berkurangnya tremor (buyuten) dan jantung berdebar, pasien psikotik seperti schizofrenia, kecanduan alkohol dan morfin, insomnia; memelihara kesehatan saluran kemih, mulut dan kulit, dan masih banyak lagi.

Sindrom dalam TCM yang bisa ditangani:
Madu mempunyai rasa yang manis dan sifatnya hangat. Dari rasa dan sifat inilah madu akan memperbaiki pencernaan. Karena organ limpa/pencernaan membutuhkan rasa manis dan menyukai yang hangat. Sindrom dalam TCM ( Saya sampaikan yang umum saja ) yang bisa ditangani dengan madu adalah


Sindrom Dingin
Sindrom ini bersifat Yin, disebabkan oleh serangan faktor patogen dingin atau kelemahan Yang organ tubuh akibat penyekit kronis. Manifestasi klinis yang muncul adalah takut dingin, suka hangat, nafsu makan berkurang, tidak haus, wajah pucat, ekstremitas dingin, urine banyak dan jernih, feses lembek, diare, dahak encer, lidah pucat dengan lapisan putih serta nadi lamban dan tegang.

Sindrom Kelemahan Qi
Sindrom ini ditandai oleh kelemahan Qi organ tubuh, pada umumnya disebabkan oleh penyakit kronis yang melemahkan organ tubuh atau usia lanjut. Manifestasi klinis yang muncul tergantung pada organ yang tersangkut. Beberapa diantaranya kelelahan, badan lemas, batuk, sesak napas, pusing, berkeringat spontan, daya pertahanan lemah, nafsu makan berkurang, diare, urine berlebihan, lidah pucat dengan lapisan putih, dan nadi lemah.

Sindrom kelemahan Yang
Sindrom ini bersifat dingin-lembab, pada umumnya disebabkan oleh penyakit kronis yang telah melemahkan Yang organ tubuh. Yang bersifat panas dan kering. Yang yang lemah tidak sanggup mengendalikan Yin yang bersifat dingin dan lembab. Manifestasi klinis tergantung dari organ yang terserang. Beberapa diantaranya yaitu wajah pucat, bibir dan lidah pucat, tidak haus, keringat dingin muncul secara spontan, pusing, nafsu makan berkurang, lesu, lemah, badan dingin, takut dingin, urine jernih, feses lembek, impotensi, menstruasi tidak teratur, edema, lidah pucat dengan lapisan putih, nadi lemah.

Sindrom Kekurangan Darah
Sindrom ini ditandai oleh kekurangan darah, pada umumnya disebabkan oleh penyakit kronis, kelemahan Qi-limpa dan perdarahan.
Manifestasi klinis tergantung dari organ yang tersangkut. Beberapa yang sering madalah muka pucat ( tidak cemerlang ), pusing, pening,palpitasi, insomnia, badan lemas, kelelahan, menstruasi lemah, lidah pucat dengan lapisan putih, dan nadi lemah.

Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu. Satu-satunya alasan mengapa binatang yang melakukan segala perhitungan secara terinci ini memproduksi madu secara berlebihan adalah agar manusia dapat memperoleh manfaat dari madu yang mengandung “obat bagi manusia” tersebut. Allah menyatakan tugas lebah ini dalam Al-Qur’an,
“kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan” (QS. An Nahl: 69)

Jelaslah bahwa madu, yang diproduksi jauh melebihi jumlah kebutuhan lebah (sepuluh kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan), dibuat untuk kepentingan manusia. Dan telah jelas pula bahwa lebah tidak dapat melakukan tugas-tugas yang sedemikian sulit “dengan sendirinya”. Dan semoga kita dapat berguru pada lebah.
Ingat pula bahwa Rasulullah telah bersabda, “Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yakni minum madu, sayatan alat bekam, dan kay dengan api. Sesungguhnya aku melarang umatku dari kay.” (Shohihul Bukhori, Ath-Thibb, Juz I)

Dan telah terbukti madu itu dapat memperkuat sistem imun pada manusia. Dan sistem imun itu dapat membuat manusia tidak rentan terhadap penyakit, atau jika seseorang sudah terserang penyakit maka sistem imun itu akan menjadi penangkal yang tangguh untuk menyembuhkannya. Jadi sama sekali tidak ada yang salah dengan kalimat : “di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia”

Sementara itu, sepertinya mereka itu tidak berkaca pada Kitab Suci mereka, dimana terdapat ucapan yang lebih aneh lagi, yang mengatakan:

Markus 16: 16-18
(16) Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
(17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
(18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Apakah ada yang dapat membuktikan hal tersebut? Apa benar hanya cukup dengan percaya pada Yesus maka orang tidak akan mati walaupun digigit ular atau minum racun. Faktanya para Pendeta bahkan Paus sendiri tidak akan berani membuktikan iman dengan memegang ular dan meminum racun. Begitu juga dengan meletakkan tangan diatas orang sakit lalu penyakitnya akan sembuh? Apabila benar seperti itu, maka manusia tentunya tidak butuh lagi penanganan dokter, obat-obatan ataupun operasi.

Wallahu’alam bishshowab

SEGARKAN MATA - 11:46

Surat Al-Kahfi Sebagai Benteng Perlindungan Fitnah Dajjal

Surah Al Kahfi
 Banyak hadits-hadits Nabi saw yang menjelaskan keutamaan surat al-Kahfi, antara lain:

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Dari Abu Darda, dari Nabi saw bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surat al-Kahfi maka dia akan dijaga dari Dajjal (HR: Muslim)

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : من قرأ سورة الكهف كما أنزلت كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة و من قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه

Dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan, maka baginya cahaya pada hari Kiamat dari tempat berdirinya hingga Makkah, dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhirnya kemudian Dajjal keluar, maka dia tidak akan dapat dikuasainya. (HR: Muslim)


عن أبي الدرداء عن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) أنه قال ( من قرأ عشر آيات من آخر سورة الكهف عصم من فتنة الدجال )

Dari Abu Darda, dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir surat al-Kahfi, maka ia terlindung dari fitnah Dajjal”

Hampir seluruh nabi mewasiatkan kepada kaumnya untuk berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal, sebab orang yang mengalami zaman Dajjal akan mendapat ujian iman yang begitu berat. Selain hadits-hadits di atas yang berisi pesan agar kita membaca surat al-Kahfi dan terhindar dari fitnah Dajjal, Rasulullah saw pun menyuruh kita membaca doa perlindungan dari fitnah Dajjal pada saat tahiyat akhir dan sebelum salam dalam shalat-shalat kita.

Lalu, apa hubungannya fitnah Dajjal (akhir zaman) dengan surat al-Kahfi sebagai benteng perlindungan dari fitnah Dajjal?

Dalam surat al-Kahfi terdapat empat kisah:

Kisah pertama; tentang sekelompok anak muda yang beriman kepada Allah SWT dan hidup di tengah pemerintahan yang zhalim, mereka menawarkan Islam namun ditolaknya, kemudian mereka dikejar-kejar, lalu berlindung di gua (kahfi) dan tertidur selama 309 tahun, kemudian tatkala bangkit kembali, keadaan negeri berubah jauh dari sebelumnya dan penduduknya telah beriman kepada Allah. (ayat 14-18)

Kisah Kedua, tentang seorang shohibul Jannatain (pemilik dua kebun) yang telah diberi nikmat Allah, namun mengingkari nikmat itu, dan melupakan Allah serta hari kiamat karena terlena dengan harta meskipun sudah diperingatkan saudaranya. (Ayat 32-42)

Kisah ketiga, Kisah Nabi Musa as dan Khidr, tatkala Nabi Musa ditanya oleh kaumnya, “Siapakah orang paling alim (pintar) di bumi ini?” Musa menjawab bahwa dirinya-lah orang yang paling pintar di dunia. Kemudian Allah mengingatkan nabi Musa as bahwa ada hamba Allah yang lebih pintar dan alim dari dirinya, yang kemudian Musa as pun memohon kepada Allah agar ditunjukkan tempat Khidr yang berada di antara dua pertemuan laut (Majma’ al-bahrain). Namun setelah menuntut ilmu kepada Khidr, Musa as pun tidak tahan dengan sikap Khidr as.(ayat 62-70)

Kisah keempat, tentang Zulkarnain seorang raja yang adil dan menebarkan kebenaran ke seluruh negeri-negeri, hingga bertemu dengan suatu kaum yang hampir tidak dapat dimengerti bahasanya. Namun meskipun beliau mempunyai kekuasaan dan kemampuan, dalam melaksanakan tugasnya beliau masih tetap meminta pertolongan dari pihak lain karena ketawadhuannya. “maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka” (ayat 95)


Keempat kisah di atas mengandung pesan bahwa di dalam kehidupan ini terdapat empat fitnah (ujian) utama:

Pertama, fitnah atau ujian memegang teguh agama. Dalam memegang teguh agama dan menegakkannya, seringkali mendapat tantangan, terutama dari kaum mapan, seperti para penguasa. Hal ini telah dialami para pemuda al-Kahfi (ashabul Kahfi), namun Allah telah menyelamatkan mereka.

Kedua, fitnah atau ujian harta, hal ini di alami oleh salah seorang pemilik kebun seperti yang disebutkan dalam kisah di atas. Dengan hartanya, dia mengingkari Allah, bahkan mengingkari datangnya hari kiamat. Dia berkata: “dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang,” (ayat 38)

Ketiga, fitnah atau ujian ilmu, sehingga seseorang sombong dan mengira dirinya paling pintar serta merendahkan pihak lain, sehingga hilang sifat tawadhu’ dan enggan berkumpul menuntut ilmu bersama yang lain. Hal seperti ini pernah terjadi dalam kisah Nabi Musa as dan Khidr.

Keempat, fitnah atau ujian kekuasaan. Dengan kekuasaannya seseorang melakukan apa saja yang diinginkannya, menebar fitnah serta berbuat kezhaliman. Hal ini berbeda sekali dengan kisah Dzulkarnain sang raja yang adil dan bijak dan menebar kebenaran serta keadilan.

Nah, empat fitnah, atau ujian inilah yang akan terjadi pada saat datangnya Dajjal. Dajjal akan melakukan kezhaliman berupa pemaksaan orang untuk beriman dan beribadah kepadanya serta melupakan Tuhan Allah swt, kemudian memamerkan kemampuannya melakukan sesuatu yang supranatural di luar kemampuan manusia biasa, sehingga manusia mengimaninya. Ini adalah ujian memegang teguh agama (fitnah al-din).

Dajjal juga sanggup memenuhi permintaan orang untuk menurunkan hujan di suatu kawasan, dan dapat merubah pada pasir tandus menjadi kawasan yang subur dan rindang. Ini merupakan bentuk fitnah harta (fitnah al-maal)

Dajjal juga mampu menebar orang-orang yang dapat memberitakan prediksi-prediksi yang akan terjadi sehingga manusia mempercayainya, Ini merupakan bentuk fitnah ilmu pengetahuan (fitnah al-‘ilm)

Dan dengan kekuasannya Dajjal pun dapat memaksakan kehendaknya kepada seluruh negeri (fitnah al-sulthoh/kekuasaan). Keempat fitnah ini merupakan fitnah yang dahsyat bagi kaum muslimin di setiap zaman dan tempat. Oleh karena itu Rasulullah saw telah memberi peringatan agar kita membaca surat al-Kahfi, mentadabburinya, serta merenunginya, terutama pada empat kisah di atas.



Solusi Untuk Empat Fitnah

Jika hadits Nabi saw di atas menyebutkan bahwa membaca surat al-Kahfi dapat melindungi kita dari fitnah Dajjal, maka sebenarnya perintah itu bukan hanya sekedar membacanya, namun juga mentadabburinya serta melaksanakan isinya. Surat al-Kahfi ini, selain menyampaikan empat bentuk fitnah tadi, ia juga menyampaikan empat solusi bagi terhindarnya atau terlindungnya diri kita dari empat fitnah. Empat solusi itu adalah sebagai berikut:

    Solusi dalam menghadapi ujian dalam memegang teguh agama (fitnah al-diin) adalah bersahabat dan bergabung dengan kelompok orang-orang shaleh (al-shuhbah al-shalihah). Sebab bagaimana pun juga lingkungan mempunyai peran dalam menjaga keimanan seseorang. Al-Mar-u ‘ala diini kholilihi (seseorang itu tergantung dengan agama temannya). Para Pemuda Kahfi adalah contoh dalam kisah episode mempertahankan keimanan mereka. Perintah bersabar bergaul dengan kelompok orang-orang sholeh ini ditegaskan oleh Allah dalam surat al-Kahfi ini pada ayat 28. وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”
    Solusi dalam menghadapi fitnah harta (fitnah al-maal) adalah menghilangkan rasa ketergantungan pada dunia. Hal ini dilakukan dengan dua cara, yakni dengan memahami hakikat dunia bahwa dunia akan cepat hilang, dan dengan selalu mengingat akhirat. Dalam memahami hakikat dunia yang bersifat singkat ini telah dijelaskan dalam ayat 45: وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنزَلْنَاهُ مِنْ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا “Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
    Solusi dalam menghadapi fitnah ilmu adalah dengan sikap tawadhu, baik kepada Allah maupun kepada guru. Ini dilakukan oleh Musa as saat Khidr mensyaratkan agar Musa bersabar dan tidak banyak bertanya hingga semua dijelaskan. Musa as berkata, قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun”
    Solusi menghadapi fitnah kekuasaan adalah sikap ikhlas dan rendah diri di hadapan Allah. Bahwa kekuasan yang dimilikinya haruslah diserahkan kepada Allah, serta meyakini bahwa kekuasaan itu adalah amanah yang diberikan Allah swt. Sebagaimana Dzulkarnain dengan segala kekuasaannya masih tetap tawadhu’, dia berkata, قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي Dzulkarnain berkata: "Ini adalah rahmat dari Tuhanku” (Al-Kahfi: 97)

Namun, yang terpenting dari semua solusi itu adalah adanya gerak da’wah pada setiap elemen masyarakat. Tidak ada satu profesi muslim pun yang diam untuk dakwah dan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Sehingga jika semua komponen melakukan dakwah dan saling mengingatkan, maka kita akan terhindar dari fitnah Dajjal (baca: fitnah akhir zaman). Hal ini dibuktikan dengan empat tokoh dalam empat kisah yang terdapat dalam surat al-Kahfi ini.

    Adanya kaum muda yang terus bergerak berdakwah, bahkan berdakwah kepada raja (di level pemerintahan). (kisah Ashabul Kahfi)
    Adanya individu yang berdakwah kepada temannya (kisah dua orang sahabat yang mempunyai kebun)
    Adanya guru yang berdakwah kepada muridnya dan bukan sekedar mengajar ilmu (kisah Khidr as dan nabi Musa as)
    Adanya pemimpin Negara yang berdakwah kepada rakyatnya (kisah Dzulkarnain)

Semoga kita dapat mengamalkan surat al-Kahfi, baik membacanya,, mentadabburinya serta melaksanakan isinya, sehingga kita terhindar dari fitnah akhir zaman yang semakin berat ini. Amin

(Ustadz M. Jamhuri, Lc./ Islamedia.web.id)

SEGARKAN MATA - 00:46

Sunday, 24 March 2013

Melihat Islam dari sisi hindu

Sunday, 24 March 2013

Salah satu Motivasi saya masuk kedalam agama Islam adalah tentang disebutnya Rasulullah SAW didalam Kitab Atharvaveda, sbb:

Sebagaimana klaim orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) terhadap Alkitab, orang-orang Hindu juga mengklaim bahwa Kitab Weda adalah kitab yang bersifat universal, karenanya mereka pun berusaha memperkenalkan ajaran Weda kepada setiap orang.
Sungguh, suatu klaim yang tak berdasar. Orang-orang Hindu tampaknya lebih mementingkan ego terhadap ajaran agamanya yang sebenarnya merupakan warisan tradisi leluhur secara turun-temurun yang tidak jelas. Secara kasat mata saja, kita bisa melihat bahwa praktek-praktek ibadah Hindu adalah praktek-praktek kepercayaan kuno yang tidak mungkin disebut universal.

Berkaitan dengan ketidakuniversalan Hindu dan Weda ini, Gotama Smarti berkata:

“Apabila orang Sudra kebetulan mendengarkan Kitab Weda dibaca, maka adalah kewajiban raja untuk mengecor cor-cor timah dan malam dalam kupingnya; apabila seorang Sudra membaca mantra-mantra Weda, maka raja harus memotong lidahnya, dan apabila ia berusaha untuk membaca Weda, maka raja harus memotong badannya.” (Gotama Smarti:12).

Jelaslah, bahwa Kitab Weda yang diklaim Hindu sebagai kitab universal itu, ternyata hanyalah sebuah kitab untuk golongan tertentu saja, yang sekaligus membantah dugaan keuniversalannya.
Lebih jauh, kitab-kitab agama Hindu lainnya justru meramalkan kedatangan seorang tokoh yang sangat cocok bahkan sama persis dengan sosok Nabi Muhammad Saw. Berikut ini kami suguhkan beberapa ramalan tentang Nabi Muhammad Saw dalam berbagai kitab agama Hindu:
1. Dalam kitab agama Hindu yaitu Atharvaveda, terdapat nubuat:

“Hai orang banyak, dengarlah ini dengan sungguh-sungguh, Narashanga (Yang terpuji) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang Kaurum (Muhajirin) itu di dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh-musuh; yang kendaraannya adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke langit dengan kendaraan tercepat (Bouraq)…” (Atharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra 1-2).

Narashangsa = Yang terpuji = Muhammad. kata “Kauram” berarti “emigran” yaitu orang yang meninggalkan negerinya sendiri, dalam bahasa Arabnya: “Muhajirin”. Muhammad dan pengikutnya ketika hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari serangan kaum kafir Mekah yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala sukunya, dikenal sebagai “Kaum Muhajirin”, sedangkan orang-orang Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai “Kaum Anshar”. Dari sinilah tonggak dimulainya Tahun Hijriyah (hijrah = pindah). Kendaraan yang dipakai Muhammad adalah unta dan kuda. Muhammad memiliki 12 orang istri yaitu: Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu Salamah, Zainab, Juwairiah, Raihanah, Ummu Habibah, Shafiah, dan Maimunah. Ketika melakukan Mi’raj dari Masjid Al-Aqsha di Palestina ke langit ke-7, Muhammad mengendarai Bouraq yang merupakan kendaraan tercepatnya.
2. Dalam kitab agama Hindu yaitu Atharvaveda, terdapat nubuat :

“Tuhan akan memberikan kepada Mamaha Rishi seratus keping emas, sepuluh kalung, tiga ratus ekor kuda, dan 10.000 ekor sapi.” (Atharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra 3).

Kata “Mamaha” secara etimologis berasal dari bahasa Arab: “Muhammad” yang berarti “yang terpuji”, sedangkan “Mamaha Rishi” adalah julukan bagi Narashangsa, sehingga Mamaha Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji. Adapun “seratus keping emas” maksudnya seratus orang pengikut Muhammad penyebar agama Allah yang disebut “Ash-Shabus Shuffah”. “Sepuluh kalung” maksudnya sepuluh orang yang selalu membantu Muhammad dalam peperangan yang disebut “Asy-Syara Mubasysyara”. “Tiga ratus ekor kuda” maksudnya 300 tentara pimpinan Muhammad ketika menghadapi 700 tentara kafir Mekah dalam Perang Badar (H.G. Wells, The Outline of History, 1949). “10.000 ekor sapi” maksudnya 10.000 pengikut Muhammad ketika memasuki kota Mekah (630 M) dalam keadaan aman dan damai, yang dikenal dengan peristiwa “Fathu Makkah” (Stanley Lane Poole, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).
3. Dalam beberapa literatur tertentu, terdapat kesamaan keterangan yang mengarah kepada Muhammad, antara lain:

- “Mamaha adalah penunggang unta dari daerah padang pasir” (Atharvaveda 20:9:31);
-”Mamaha terkenal dengan 10.000 pengikutnya” (Rigveda 5:27:1);
-”Pada masa Mamaha , himne baru (syariat baru) akan disusun dan dibacakan selama kebaktian sebagai pengganti Weda yaitu Jamat (berjamaah) dan Salat (doa)” (Rigveda 1:109:2);
-”Musa berprediksi: ‘…kelihatanlah ia dengan gemerlap cahayanya (Al-Quran) dari gunung Paran (Mekah), dan datang bersama 10.000 orang yang kudus…” (Ulangan 33:2);
-”Kekasihku adalah putih dan kemerah-merahan, pemimpin terkemuka di kalangan 10.000 manusia” (Kidung Agung 5:10);
-”Lihatlah, orang mulia ini datang bersama 10.000 pengikutnya yang kudus (Yudas 1:14);
-”Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini” (Washington Irving, Life of Muhammad, Hal. 17);
-”…dan Muhammad membawa 10.000 pengikutnya ke Mekah” (Stanley Lane Poole, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).
Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan “Mamaha” atau “Orang Mulia” tidak lain adalah Muhammad.

4. Dalam kitab agama Hindu yaitu Bhagabat-Purana, terdapat nubuat:

“Dia dihiasi dengan delapan sifat dan kekayaan, menunggang kuda cepat (Bouraq) yang diberikan kepadanya oleh para malaikat dan memegang pedang di tangannya, penyelamat dunia akan menumpas segala kebatilan.” (Bhagabat-Purana 12:2:19).

“Kuda cepat” adalah Bouraq (lihat butir 1 di atas) dan Muhammad selalu membawa pedang dan/atau panah ketika berperang. Dalam kitab Shahih Imam Bukhari, dari Anas katanya: “Aku pernah melihat Rasulullah (Muhammad) menunggang kuda dengan sebilah pedang tergantung di sampingnya.” (H.R. Bukhari).

5. Dalam kitab agama Hindu yaitu Kalki- Purana, terdapat nubuat:

“Wahai Tuhan, bersama dengan empat orang sahabat, aku akan menghancurkan kebatilan.” (Kalki-Purana 2:5).

Muhammad memiliki 4 orang sahabat yang terkenal sampai sekarang yang disebut “Khulafaur Rasyidin” yaitu: Abu Bakar ash-Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin ‘Affan, dan Ali bin Abu Thalib. Untuk membandingkan kata “kebatilan”, lihat kembali butir 4 di atas dan periksa butir 6 di bawah ini.

6. Dalam kitab agama Hindu yaitu Kalki-Purana dan Bhagat-Purana, terdapat nubuat:

“Kalki Avatar akan dilahirkan di kota Shambal, ibunya bernama Sumati, bersama empat orang temannya akan mengalahkan kali (setan/kebatilan)….Dia akan dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran.” (Kalki-Purana 2:4-7).

“Ayahnya bernama Vishnu-Yash.” (Bhagabat-Purana 12:2:18).

“Dia lahir pada hari ke-12 yang cerah, pada pertengahan bulan Madhav.” (Kalki-Purana 2:15).

Kata “Shambhal” berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Muhammad lahir di kota Mekah yang dikenal sebagai “Darul Aman” yang juga berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Ibunya bernama “Sumati” yang berarti: lemah lembut dan cerdas. Ibu Muhammad bernama “Aminah” yang juga berarti: lemah lembut. Ayahnya bernama “Vishnu-Yash” yang berarti: hamba Tuhan (Vishnu = Tuhan). Ayah Muhammad bernama “Abdullah” yang berarti juga: hamba Allah/Tuhan. “Empat orang temannya” adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali (lihat butir 5 di atas). Kalki Avatar dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran. Ketika Perang Badar, Muhammad dibantu oleh para malaikat (QS. Al Imran : 123-125), juga dalam Perang Khandaq, Muhammad dibantu oleh para malaikat (QS. Al-Ahazab : 9). Kalki Avatar lahir pada hari ke-12 bulan Madhav. Muhammad juga lahir pada hari ke-12 tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (Sebelum Hijriyah). Jadi, Kalki Avatar tidak lain adalah Muhammad, sedangkan “Kalki Avatar” sendiri berarti: pembersih dosa yang datang ke dunia.

7. Dalam kitab agama Hindu terdapat Ramalan Mahabharata, antara lain:

“…Dia akan lahir di sebuah kota yang bernama Shambhal (Mekah)….Dia pergi berperang untuk mengalahkan lawan….Menghancurkan penjahat (berhala), kemudian melaksanakan ziarah terakhir (Haji Wada‘)….Rumah (Ka’bah) yang diisi oleh penjahat, dengan tuhan-tuhan buatan tangan mereka (patung/berhala); Sekarang dibersihkan untuk tempat penyembahan kebenaran. Dengan ketundukannya, seorang raja (Muhammad) berdiri menghadap-Nya….Kemudian mereka mempersembahkan doa (sholat) dan korban (qurban). Dan berpegang pada enam prinsip utama…” (Mahabharata Bag. Hutan Bab 190).

Pada waktu itu (630 M) terdapat 360 buah berhala mengelilingi Ka’bah. Kemudian oleh Muhammad seluruh berhala tersebut dihancurkan dan Ka’bah dibersihkan (Prof. Hitti, History of the Arab, Bag. I Bab 8 Hal. 118). Muhammad memang menjadi pemimpin umat Islam. Ketika Muhammad melaksanakan Haji Wada’’ (haji perpisahan), sekitar 100.000 umat muslim menghadirinya untuk melaksanakan ibadah haji bersama-sama dengan Muhammad serta Sholat Ied bersama-sama yang dilanjukan dengan penyembelihan hewan qurban. Sedangkan “enam prinsip utama” adalah Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji, dan Jihad fi Sabilillah.

8. Dalam kitab agama Hindu yaitu Bhavishwa-Purana, terdapat nubuat:

“Kemudian seorang dengan julukan ‘orang yang tak membaca’, Muhammad namanya….Hai orang yang tak berdosa, Roh Kebenaran, dan tuan yang semata-mata, kepadamulah persembahanku…”(Bhaviswha-Purana 3, Khand 3, Aditya 3, Shalob 3,7,8).

Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

Semoga ada manfaatnya,
Disampaikan oleh Julaibib, mantan pendeta Hindu Bali,

SEGARKAN MATA - 22:02

Istana Firaun , Yang Ditinggalkannya

Berkatalah salah seorang dari sahabat Nabi Musa, bernama Yusha bin Nun: “Wahai Musa, ke mana kami harus pergi?” Musuh berada di belakang kami sedang mengejar dan laut berada di depan kami yang tidak dapat dilintasi tanpa sampan. Apa yang harus kami perbuat untuk menyelamatkan diri dari kejaran Firaun dan kaumnya?”

Nabi Musa menjawab: “Janganlah kamu khuatir dan cemas, perjalanan kami telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, dan Dialah yang akan memberi jalan keluar serta menyelamatkan kami dari cengkaman musuh yang zalim itu.”
Pada saat yang kritis itu, di mana para pengikut Nabi Musa berdebar-debar ketakutan, seraya menanti tindakan Nabi Musa yang kelihatan tenang sahaja, turunlah wahyu Allah kepada Nabi-Nya dengan perintah agar memukulkan air laut dengan tongkatnya. Maka dengan izin Allah terbelah laut itu, tiap-tiap belahan merupakan seperti gunung yang besar. Di antara kedua belahan air laut itu terbentang dasar laut yang sudah mengering yang segera di bawah pimpinan Nabi Musa dilewatilah oleh kaum Bani Israil menuju ke tepi timurnya.

Setelah mereka sudah berada di bahagian tepi timur dalam keadaan selamat terlihatlah oleh mereka Firaun dan bala tenteranya menyusuri jalan yang sudah terbuka di antara dua belah gunung air itu. Kembali rasa cemas dan takut mengganggu hati mereka seraya memandang kepada Nabi Musa seolah-olah bertanya apa yang hendak dia lakukan selanjutnya. Dalam pada itu Nabi Musa telah diilhamkan oleh Allah agar bertenang menanti Firaun dan bala tenteranya turun semua ke dasar laut. Karena takdir Allah telah mendahului bahwa mrk akan menjadi bala tentera yang tenggelam.
Berkatalah Firaun kepada kaumnya tatkala melihat jalan terbuka bagi mereka di antara dua belah gunung air itu: “Lihat bagaimana lautan terbelah menjadi dua, memberi jalan kepada kami untuk mengejar orang-orang yang melarikan diri itu. Mrk mengira bahwa mrk akan dpt melepaskan dari kejaran dan hukumanku. Mrk tidak mengetahui bahwa perintahku berlaku dan ditaati oleh laut, jgn lagi oleh manusia. Tidakkah ini semuanya membuktikan bahwa aku adalah yang berkuasa yang harus disembah olehmu?” Maka dengan rasa bangga dan sikap sombongnya turunlah Firaun dan bala tenteranya ke dasar laut yang sudah mengering itu melakukan gerak-cepatnya untuk menyusul Musa dan Bani Israil yang sudah berada di tepi bahagian timur sambil menanti hukuman Allah yang telah ditakdirkan terhamba-hamba-Nya yang kafir itu.

Demikianlah maka setelah Firaun dan bala tenteranya berada di tengah-tengah lautan yang membelah itu, jauh dari ke dua tepinya, tibalah perintah Allah dan kembalilah air yang menggunung itu menutupi jalur jalan yang terbuka di mana Firaun dengan sombongnya sedang memimpin barisan tenteranya mengejar Musa dan Bani Israil. Terpendamlah mrk hidup-hidup di dalam perut laut dan berakhirlah riwayat hidup Firaun dan kaumnya untuk menjadi kenangan sejarah dan ibrah bagi generasi- akan datang.
Pada detik-detik akhir hayatnya, seraya berjuang untuk menyelamatkan diri dari maut yang sudah berada di depan matanya, berkatalah Firaun: “Aku percaya bahwa tiada tuhan selain Tuhan Musa dan Tuhan Bani Israil. Aku beriman pada Tuhan mereka dan berserah diri kepada-Nya sebagai salah seorang muslim.”

Berfirmanlah Allah kepada Firaun yang sedang menghadapi sakaratul-maut: “Baru sekarangkah engkau berkata beriman kepada Musa dan berserah diri kepada-Ku? Tidakkah kekuasaan ketuhananmu dapat menyelamatkan engkau dari maut? Baru sekarangkah engkau sedar dan percaya setelah sepanjang hidupmu bermaksiat, melakukan penindasan dan kezaliman terhadap hamba-hamba-Ku dan berbuat-sewenang-wenang, merosak akhlak dan aqidah manusia-manusia yang berada di bawah kekuasaanmu. Terimalah sekarang pembalasan-Ku yang akan menjadi pengajaran bagi orang-orang yang akan datang sesudahmu. Akan Aku apungkan tubuh kasarmu untuk menjadi peringatan bagi orang-orang yang meragukan akan kekuasaan-Ku.”
Bani Israil pengikut-pengikut Nabi Musa masih meragukan kematian Firaun. Mereka masih terpengaruh dengan kenyataan yang ditanamkan oleh Firaun semasa ia berkuasa sebagai raja bahwa dia adalah manusia luar biasa lain drpd yang lain dan bahwa dia akan hidup kekal sebagai tuhan dan tidak akan mati. Khayalan yang masih melekat pd fikiran mrk menjadikan mereka tidak mahu percaya bahwa dengan tenggelamnya, Firaun sudah mati. Mrk menyatakan kepada Musa bahwa Firaun mungkin masih hidup namun di alam lain.

Nabi Musa berusaha menyakinkan kaumnya bahwa apa yang terfikir oleh mrk tentang Firaun adalah suatu khayalan belaka dan bahwa Firaun sebagai orang biasa telah mati tenggelam akibat pembalasan Allah atas perbuatannya, menentang kekuasaan Allah mendustakan Nabi Musa dan menindaskan serta memperhambakan Bani Israil. Dan setelah melihat dengan mata kepala sendiri, tubuh-tubuh Firaun dan orang-orangnya terapung-apung di permukaan air, hilanglah segala tahayul mrk tentang Firaun dan kesaktiannya.

Menurut catatan sejarah, bahwa mayat Firaun yang terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir, lalu diawet hingga utuh sampai sekarang, sebagai mana dpt dilihat di muzium Mesir. Dan foto foto yang kami tampilkan adalah foto foto Istana yang begitu dibanggakan dan ditinggalkan oleh Firaun dan para pembantunya.

Sumber : suaramedia

SEGARKAN MATA - 21:37

KAMAR - KAMAR DI SYURGA

Rasulullah S.A.W bersabda bahwa di dalam syurga itu terbagi dalam kamar-kamar. Dindingnya tembus pandang dengan hiasan di dalamnya yang sangat menyenangkan. Di dalamnya pula terdapat pemandangan yang tidak pernah dilihat di dunia dan terdapat satu hiburan yang tidak pernah dirasakan manusia di dunia.

"Untuk siapa kamar-kamar itu wahai Rasulullah S.A.W?" tanya para sahabat.

"Untuk orang yang mengucapkan dan menyemarakkan salam, untuk mereka yang memberikan makan kepada yang memerlukan, dan untuk mereka yang membiasakan puasa serta shalat di waktu malam saat manusia lelap dalam mimpinya."


"Siapa yang bertemu temannya lalu memberi salam, dengan begitu ia berarti telah menyemarakkan salam. Mereka yang memberi makan kepada ahli dan keluarganya sampai berkecukupan, dengan begitu berarti termasuk orang-orang yang membiasakan selalu berpuasa. Mereka yang shalat Isya' dan Subuh secara berjamaah, dengan begitu berarti termasuk orang yang shalat malam di saat orang-orang sedang tidur lelap." Begitu Nabi menjelaskan sabdanya kepada sahabatnya.
(HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).

“Sesungguhnya penghuni tingkatan-tingkatan tinggi bisa terlihat oleh orang-orang di tingkatan di bawah mereka sebagaimana kalian melihat bintang yang naik di cakrawala langit. Dan sesungguhnya Abu Bakar dan Umar termasuk dari mereka dan keduanya mendapatkan kenikmatan-kenikmatan”. (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dari Abi Said).

Hadits ini berbicara tentang tingkatan-tingkatan di surga. Ini berarti, surga itu bertingkat-tingkat. Dan memang disebutkan di dalam sebuah hadits bahwa surga itu terdiri dari seratus tingkatan. Tingkatan-tingkatan itu kadang disebut dengan “kamar-kamar”, dimana bagian luarnya bisa dilihat dari dalam dan bagian dalamnya bisa dilihat dari luar. Yang menakjubkan adalah jarak satu kamar dengan kamar lainnya atau satu tingkat dengan tingkat lainnya seperti jarak bumi dengan langit.

Sesungguhnya di dalam surga ada seratus tingkatan yang disediakan Allah bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Jarak antara dua tingkatan seperti antara langit dan bumi. Maka apabila kamu memohon kepada Allah, maka mohonlah (surga) Firdaus kepada-Nya, karena ia terletak di tengah surga-surga yang tertinggi. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah r.a.)

-=l00l=-
Suatu hari di tahun 1609, Galileo mengarahkan teleskopnya pertama kali ke langit. Ketika melihat bulan, ia dapat melihat permukaan benda langit itu yang dipenuhi kawah-kawah. Ketika melihat planet Jupiter, ia melihat benda langit berbentuk bulat dan dikelilingi 4 buah bulan. Namun ketika mengarahkan teleskopnya ke bintang-gemintang, astronom kelahiran Pisa (Toscana, Italia) itu tidak dapat melihat bagaimana bentuknya. Ia hanya bisa melihat titik-titik cahaya, sama seperti bila ia lihat dengan mata telanjang. Hanya bedanya, bintang itu terlihat lebih terang dan jumlahnya lebih banyak saat menggunakan teleskop.

Melihat kenyataan itulah, Galileo lalu menyimpulkan bahwa bintang merupakan benda langit yang sangat jauh tanpa bisa menyebutkan berapa jaraknya.

Baru pada tahun 1837 orang bisa memperkirakan jarak sebuah bintang. Adalah Friedrich Bessel yang pertama kali berhasil menghitungnya dengan metode Paralaks. Astronom Jerman itu berhasil mengamati bintang 61 Cygni (sebuah bintang di rasi Cygnus/angsa) yang memiliki paralaks 0,29″. Sementara paralaks bintang yang paling besar (yang itu artinya paling dekat dengan matahari dan bumi) adalah bintang Proxima Centauri yang memiliki paralaks 0.76″ dengan jarak 1,31 parsec atau sama dengan 4,2 tahun cahaya. Itu berarti, cahaya yang dipancarkan Proxima Centauri membutuhkan waktu 4,2 tahun untuk sampai di bumi setelah menempuh jarak sekitar 40 trilyun km.

Jika 40 trilyun km itu adalah jarak bintang dengan paralaks paling besar, yang berarti bintang “paling dekat” dengan kita..!

Jika jarak bintang Proxima Centauri, bintang paling dekat dengan bumi kita ini saja 4,2 tahun cahaya, berapa pula jarak para penghuni surga di kamar yang lebih tinggi yang dilihat sebagai bintang oleh para penghuni di kamar di bawah mereka?

Anggaplah sama dengan Proxima Centauri yang dilihat dari bumi. 4,2 tahun cahaya. Tetapi, bukankah 1 hari di akhirat sama dengan 50.000 tahun di dunia (QS. 70: 4) atau setidaknya 1.000 tahun di dunia (QS. 32: 5)? Katakanlah 1000 tahun di dunia saja (artinya, waktu di akhirat dibanding di dunia adalah 1:365.000). Maka, jarak penghuni surga di kamar lebih tinggi itu 4,2 x 365.000 tahun cahaya! Jadi, 1.533.000 tahun cahaya atau 14.563.500 trilyun km!

Sebuah penggambaran seseorang penghuni surga di tingkat bawah yang sedang memandang penghuni kamar surga di atasnya itu seperti orang yang dilanda rasa “iri” yang luar biasa, disertai penyesalan tiada tara. “Siapa ya yang ada di sana? Betapa indahnya jika aku bisa berada di sana!”

Satu tingkat saja, kawan, tetapi hanya kerlip sinarnya yang terlihat. Begitu jauh. Tak tergapai. Dan tentu saja hal itu berbanding lurus dengan anugerah yang mereka terima. Bayangkan jika Anda penghuni kamar terendah di surga lalu memandang penghuni kamar tertinggi di tingkatan 100 di surga...!

Subhanallah...

Disarikan dari eramuslim.com

SEGARKAN MATA - 20:48

FITNAH DAJJAL

Fitnah Dajjal
Sabda Rasulullah s.a.w : “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit  supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.


“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.

“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.

Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan
tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.

Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.” Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan:

“Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.” Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”

Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: ”Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.” Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.

Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.

Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”

Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:”Hari Kiamat tidak akan datang hingga 30 Dajal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya.”

“Jika salah seorang diantara kamu telah selesai bacaan tasyahhud akhirnya, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat pekara. Hendaknya ia berkata : ‘Ya Allah, aku memohon perlindungan pada Mu dari siksa Neraka Jahannam, adzab kubur, fitnah (cobaan) hidup dan mati serta  dari keburukan fitnah Dajjal.” doanya seperti berikut :
http://johneox.wordpress.com/fitnah-dajjal/

SEGARKAN MATA - 18:58